Thursday 26 May 2016

CERPEN CINTA ANTARA ANAK DAN ORANG TUA

Cerpen.
Tema : Cinta antara anak dengan orang tua.


    SURAT UNTUK IBU

          Di sebuah desa yang tidak jauh dari perkotaan tinggalah pasangan yang baru menikah di sebuah rumah yang beralaskan tanah,berdinding anyaman bambu dan beratapkan daun nipah.Mereka menikah atas asas saling mencintai dan merasa saling nyaman satu sama lain,hingga pada akhirnya mereka mempunyai anak pertama seorang anak laki-laki bernama Arman.Anak tersebut berwajah tampan.Arman tumbuh berkembang dengan baik karena perawatan kedua orang tuanya.Ayahnya bernama Ardi yang hanya seorang pembuat batu bata,bekerja keras memenuhi kebutuhan keluarganya agar keluarganya dan anaknya bisa hidup layak.Ibu Arman bernama Laras,seorang ibu yang baik dan berparas cantik.Arman di perhatikan dan di rawat dengan baik,namun ketika Arman berumur 15 bulan muncul sesuatu yang di rasakan aneh oleh Laras,Arman yang seharusnya dapat berbicara dengan jelas tetapi dia berbicara dengan terbata-bata,namun Laras menganggapnya biasa saja.Di usia Arman yang ke 2 tahun Laras kembali mengandung dan kemudian lahirlah seorang anak perempuan yang cantik yang di beri nama Cindy.Keluarga tersebut sangatlah senang karena anggota keluarga mereka lengkap.Seorang ayah,seorang ibu dan 2 orang anak laki-laki dan perempuan.Ardi dan Laras membesarkan kedua anak mereka dengan kasih sayang ya sama besarnya,hingga ketika Arman berusia 3 Tahun kedua orang tuanya merasa bahwa Arman memilki kekurangan yaitu dia susah dalam berbicara dan terbelakang,karena Arman selalu menyendiri serta tertawa atau senyum-senyum sendiri.Mengetahui hal tersebut Ardi ayah Arman semakin menyanyangi Arman dan memerhatikan Arman,karena mungkin menurutnya Arman hanya kurang kasih sayang saja dan perlu di perhatikan lebih.Namun sebaliknya,Laras ketika mengetahui hal tersebut sikap dan sifatnya mulai berubah sedikit demi sedikit.Laras menjadi lebih menyanyangi sang adik yaitu Cindy,hal ini di buktikan ketika Ardi mendapat rezeki dan di berikan kepada Laras kemudian Laras hanya membelikan pakaian untuk Cindy,sedangkan Arman tidak di belikan.Semakin hari semakin berubah sikap Laras,dari yang semula sangat menyanyangi Arman sepenuh hati sekarang menjadi seseorang ibu yang merasa tidak memiliki anak seperti Arman karena keadaan Arman.Laras hanya bersikap baik kepada Arman ketika suaminya sedang berada di rumah,selepas suaminya pergi bekerja Laras pun berubah sikap,Laras kerap memaki-maki,memukul Arman bahkan tidak memberi makan Arman karena kesal dengan Arman.Hingga pada suatu ketika nasib buruk menimpa keluarga mereka ketika datanglah Badri teman kerja Ardi kerumah untuk memberi sebuah kabar dengan tergesa-gesa.”Permisi,misi,misiiii,Bu,Bu?” teriak Badri ketika sampai di rumah keluarga Ardi,dari dalam munculah Laras dengan wajah heran “ Yaaa,ada apa mas Badri,sepertinya ada hal penting hingga tergesa-tergesa seperti itu ?”,dengan nafas tersengal-sengal dan panik Badri menjawab” Mas Ardi bu mas Ardi suami ibuuu.....”,Laras pun mulai kebingungan dan mulai bertanya-tanya dalam hati apa yang sebenarnya terjadi.Ketika Laras ingin kembali bertanya apa yang terjadi,Badri seraya berkata dengan nada meringis tak kuasa menahan air mata “Suami Ibu,Mas Ardi meninggal bu..... Mas Ardi meninggal karena kebakaran ketika proses pembakaran batu bata.”.Sontak tubuh Laras gemetar tak kuasa mendengar kabar seperti itu,Laras menangis sejadi-jadinya hingga badannya lemas tak berdaya.Para tetangga yang mengetahui kabar ini kemudian bergegas menuju pabrik batu bata milik Ardi untuk mengecek kebenarannya.Sesampainya disana di temukannya Ardi sudah tak bernyawa di antara reruntuhan tungku pembakaran batu bata yang rubuh.Laras kini menjadi Janda dan berusaha keras membesarkan semua anak-anaknya sendirian.
            Lepas 6 bulan kepergian Ardi masalah ekonomi mulai menghimpit.Laras yang hanya bekerja sebagai tukang cuci pakaian panggilan selepas kepergian suaminya ini,kekurangan biaya untuk keperluan hidup sehari-hari sehingga Laras hutang kesana kemari.Hal ini membuat Laras bingung serta pusing memikirkan utang piutang serta memikirkan kondisi dari Arman yang semakin lama semakin membuat Laras emosi.Hingga pada suatu malam di tengah derai hujan deras Laras memutuskan untuk pergi dari rumahnya dan pindah ke tempat lain,namun dia hanya mengajak Cindy untuk ikut dengannya,sedangkan Arman di tinggal begitu saja sendirian di rumah tersebut.Arman yang sendirian tersebut mulai menarik rasa iba orang-orang yang melihatnya,bagaimana tidak ? sang ibu yang melahirkannya meninggalkannya dengan kondisi dia yang seperti itu.Hingga pada akhirnya ada seseorang nenek yang mengurus Arman dan tinggal di rumah tersebut bersama Arman.3 bulan selepas kejadian Laras meninggalkan rumah ternyata Laras menikah lagi dengan seorang laki-laki yang sholeh dan tinggal di sebuah rumah yang sederhana,Laras tak pernah cerita atau memberi tahu sang suami bahwa laras sebenarnya memiliki 2 orang anak,dia hanya mengaku punya 1 anak yaitu Cindy.Setiap hari Laras di ajarkan tentang ilmu agama dan di ajarkan ilmu-ilmu lain yang bermanfaat bagi hidupnya.Laras mulai berubah menjadi lebih baik karena suaminya ini.
         Dan pada suatu hari dia datang ke suatu acara pengajian dan ada seseorang Ustadzah yang berceramah tentang “ Kemuliaan Menjadi Seorang Ibu “,Laras mendengar ceramah tersebut langsung teringat akan anak-anaknya,akan dosa yang telah dia perbuat terhadap Arman atas perlakuannya,pada saat itu juga Laras langsung pergi dari pengajian tersebut dan menuju rumah untuk mengambil mobil dan mengajak sang suami ke rumahnya yang dulu dimana Arman dia tinggalkan sendirian.Sesampainya disana dia hanya melihat seorang nenek berwajah sedikit kesal dan menatap sinis Laras.Laras pun mencoba bertanya.
Laras   : Permisi nek,apakah nenek lihat seorang anak laki-laki yang tinggal di rumah ini ?
Nenek : Siapa yang kamu maksud ?
Laras   : Anak saya nek,namanya Arman,apakah nenek melihatnya ?
Nenek : Yaa,saya melihat...... Melihat kuburannya,beberapa hari sebelumnya dia meninggal ketika pergi dari rumah dan menyusuri jalan untuk mencari ibunya yang meninggalkannya sendirian,namun kejadian buruk menimpanya,dia tertabrak mobil ketika hendak menyebrang jalan.Jadi kamu sang ibu yang meninggalkan Arman sendirian ? Ibu macam apa kamu yang meninggalkan anaknya ketika tahu anaknya terbelakang ?...
Laras langsung menangis mendengar kabar dari nenek tersebut.Laras berteriak hebat dan tubuhnya gemetar seraya menyebut nama Arman.Perasaan menyesal mulai menyelimuti Laras.
Nenek : saya adalah nenek yang merawat Arman semenjak kamu pergi meninggalkan rumah,saya mengajarkan Arman membaca dan menulis setiap hari setiap saat,saya urus Arman seperti layaknya anak saya sendiri.Dan ini ada titipan surat yang di buat dan di tulis oleh Arman ketika dia bisa menulis dengan lancar,surat ini saya simpan dan ini untuk kamu,ibunya.
Laras menerima surat tersebut dan membacanya dalam hati...
“ Bu sekarang Arman bisa nulis,Arman sayang ibu,Arman Cinta ibu,Arman sering cari ibu kalau siang.Arman minta maaf bikin kesal ibu,makasih Ibu udah lahirin Arman,Arman senang punya ibu,Arman cinta ibu,semoga ibu ga nyesel punya anak kaya Arman “.
Laras semakin kencang menangis dan berteriak setelah membaca surat yang di buat oleh Arman tersebut.Kini sudah terlambat untuk meminta maaf padanya atas semua perlakuan Laras kepada Arman,Laras begitu menyesal karena tidak memperlakukan Arman seperti layaknya seorang anak.Kini tinggalah penyesalan seumur hidup Laras akan Arman.


Pesan Pengarang :
Waktu tidak bisa di ulang kembali,penyesalan akan di dapatkan oleh orang-orang yang terlena oleh dunia,oleh gengsi,oleh malu yang memperbudak diri sendiri.Semoga cerita pendek di atas dapat menjadi pengingat baik diri saya sendiri maupun para pembaca.

No comments:
Write komentar
'faelaja@gmail.com'