Thursday 26 May 2016

PERNIKAHAN ADAT MINANGKABAU

Tugas IBD Kelompok (Kebudayaan Pernikahan Daerah Minang)

PERNIKAHAN ADAT MINANG

     Indonesia memiliki beragam suku dan kebudayaan yang menarik, terlebih jika berbicara mengenai pernikahan adat. Prosesi mulai dari busana adat, dekorasi pernikahan, hingga tata cara tradisi yang penuh makna merupakan pengalaman berkesan yang tidak boleh dilewatkan.
Salah satu yang seringkali kita jumpai adlaah tradisi adat pernikahan minang. Seperti halnya dengan tradisi adat pernikahan lainnya di Indonesia, tradisi Minang memiliki prosesi pernikahan yang menarik. Berikut ini tata cara adat pernikahan Minang berdasarkan nasumber:

Pewawancara    : Apa saja persiapan sebelum menikah menggunakan adat Minang ?
Narasumber    : Harus ada persetujuan orang tua,dari pihak perempuan melamar pihak laki-laki membawa seserahan makanan dan lain-lain,tetapi tidak membawakan sejumlah uang.Dari pihak perempuan menentukan hari pernikahan dan menentukan tanggal pernikahan.
Pewawancara    : Apakah ada ritual khusus sebelum acara pernikahan ?
Narasumber    : Untuk ritual khusus sebelum pernikahan itu tidak ada.
Pewawancara    : Apa saja syarat-syarat yang harus di penuhi sebelum melakukan pernikahan ?
Narasumber    : Tidak ada syarat-syarat khusus yang harus di penuhi,hanya saja untuk mas kawin atau mahar bebas,tidak terpaku oleh emas atau barang-barang yang memiliki nominal.
Pewawancara    : Apa yang menjadikan ciri khas pernikahan adat Minang di bandingkan dengan pernikahan adat lain ?
Narasumber    : Untuk ciri khas tidak ada yang terlalu berbeda seperti adat lain,bentuk undangan,acara resepsi dan lainnya sama saja seperti adat lainnya.Untuk ciri khas khususnya adalah tempat resepsi harus mewah,kamar pengantin wajib bagus dan di hias dan para tamu undangan harus melihat kamar pengantin karena jika itdak pengatin akan di bilang sombong.
Pewawancara    : Apa saja perlengkapan yang harus di persiapkan jika ingin menikah dengan adat Minang ?
Narasumber    : Untuk akad nikah perempuan mengenakan baju kebaya,laki-laki menggunakan jas.Sedangkan saat resepsi menggunakan baju adat Padang.
Pewawancara    : Mengapa hiasan kepala adat Minang identik dengan berbentuk tanduk,apa arti dari simbolik tersebut ?
Narasumber    : Karena berasal dari bahasa Minangkabau,di ambil dari kata Kabau yang berarti kerbau yang menjadi simbolik.
Pewawancara    : Mengapa baju dalam pernikahan adat Minang identik dengan warna terang seperti warna kuning emas ?
Narasumber    : Karena agar terlihat lebih mencolok dan lebih mewah di lihatnya.
Pewawancara    : Apakah ada ritual lagi setelah pernikahan berlangsung ?
Narasumber    : Ada,sebenarnya bukan ritual hanya saja ada suatu kebiasaan bernama menyelang yang artinya mendatangi rumah mertua membawa makanan seminggu setelah berlangsungnya pernikahan.
Pewawancara    : Apakah benar laki-laki minang tidak boleh menikahi wanita dari luar suku Minang ?
Narasumber    : Sebenarnya,tidak seperti itu.Pernikahan di lakukan boleh saja dengan wanita dari luar suku Minang tetapi harus se-Agama,karena pada dasarnya semua manusia itu sama.
Pewawancara    : Apakah boleh menikah sesama suku Minang tetapi berbeda Marga ? Misal marga Bariang dengan Chaniago ?
Narasumber    : Ya,boleh saja asalkan se-Agama.
Pewawancara    : Bagaimana tata cara pernikahan adat minang ?
Narasumber    : ada beberapa tata cara yaitu Maresek,Maminang,Mahanta Siriah,Babako Babaki,Malam Bainai,Manjapuik Marapulai,Penyambutan Di Rumah Anak Daro,sedangkan untuk Tata Cara setelah akad nikah ada Mamulangkan Tando,Malewakan Gala Marapulai,Balantuang Kaniang dan Bamain Coki.

P
enjelasan Tata Cara Pernikahan :
 
Maresek    : Merupakan proses penyocokan antara pihak wanita dengan laki-laki,apakah kedua calon pengantin tersebut merasa cocok atau tidak,disini di lakukan perundingan antar kedua keluarga tersebut.
Maminang    : adalah proses dimana keluarga wanita mendatangi keluarga laki-laki untuk meminang.
Mahanta Siriah: Adalah proses mengabarkan dan meminta doa restu pihak laki-laki kepada mamak-mamaknya.
Babako Babaki : Adalah proses pemberian bantuan biaya pernikahan semampunya kepada keluarga mempelai wanita,dapat berupa Makanan,Perhiasan,Pakaian dan barang-barang lain yang di butuhkan mempelai wanita.
Malam Bainai    : Malam dimana calon mempelai wanita di pakaikan daun pacar merah atau daun inai di kukunya kemudian di percikan air harum dengan 7 jenis kembang oleh para sesepuh dan kedua orang tua.
Manjapuik Marapulai    : Proses penjemputan calon mempelai pria dan dibawa ke rumah calon mempelai wanita untuk melangsungkan prosesi akad nikah.Dan di barengi pemberian gelar pusaka kepada calon mempelai pria sebagai tanda sudah dewasa.
Penyambutan di rumah anak Daro : Tradisi menyambut kedatangan calon mempelai pria di rumah calon mempelai wanita,lazimnya merupakan moment meriah dan besar.

Tradisi Usai Akad Nikah :


Mamulangkan Tando : Adalah proses pemulangan tanda yang di berikan sebagai ikatan janji ketika prosesi lamaran.
Malewakan Gala Marapulai : Mengumumkan gelar untuk pengantin pria sebagai tanda kehormatan dan kedewasaaan.
Balantuang Kaniang : Prosesi adat dimana mempelai pria dan wanita di dudukan berhadapan kemudian di antara kening keduanya di beri pembatas sebuah kipas,dan kipas tersebut di turunkan secara perlahan hingga kedua kening pengantin tersebut saling bersentuhan.
Mangaruak Nasi Kuniang : Adalah proses berebut mengambil daging ayam yang tersembunyi di dalam nasi kuning.
Bamain Coki : Adalah proses bermain mainan adat semacam catur yang di mainkan oleh kedua pengantin dengan tujuan dapat meluluhkan kekakuan serta menurukan egonya masing-masing,agar tercipta kemesraan

FOTO KAMI DENGAN NARASUMBER :


Narasumber merupakan salah satu anggota keluarga dari anggota kelompok kami.

CERPEN CINTA ANTARA ANAK DAN ORANG TUA

Cerpen.
Tema : Cinta antara anak dengan orang tua.


    SURAT UNTUK IBU

          Di sebuah desa yang tidak jauh dari perkotaan tinggalah pasangan yang baru menikah di sebuah rumah yang beralaskan tanah,berdinding anyaman bambu dan beratapkan daun nipah.Mereka menikah atas asas saling mencintai dan merasa saling nyaman satu sama lain,hingga pada akhirnya mereka mempunyai anak pertama seorang anak laki-laki bernama Arman.Anak tersebut berwajah tampan.Arman tumbuh berkembang dengan baik karena perawatan kedua orang tuanya.Ayahnya bernama Ardi yang hanya seorang pembuat batu bata,bekerja keras memenuhi kebutuhan keluarganya agar keluarganya dan anaknya bisa hidup layak.Ibu Arman bernama Laras,seorang ibu yang baik dan berparas cantik.Arman di perhatikan dan di rawat dengan baik,namun ketika Arman berumur 15 bulan muncul sesuatu yang di rasakan aneh oleh Laras,Arman yang seharusnya dapat berbicara dengan jelas tetapi dia berbicara dengan terbata-bata,namun Laras menganggapnya biasa saja.Di usia Arman yang ke 2 tahun Laras kembali mengandung dan kemudian lahirlah seorang anak perempuan yang cantik yang di beri nama Cindy.Keluarga tersebut sangatlah senang karena anggota keluarga mereka lengkap.Seorang ayah,seorang ibu dan 2 orang anak laki-laki dan perempuan.Ardi dan Laras membesarkan kedua anak mereka dengan kasih sayang ya sama besarnya,hingga ketika Arman berusia 3 Tahun kedua orang tuanya merasa bahwa Arman memilki kekurangan yaitu dia susah dalam berbicara dan terbelakang,karena Arman selalu menyendiri serta tertawa atau senyum-senyum sendiri.Mengetahui hal tersebut Ardi ayah Arman semakin menyanyangi Arman dan memerhatikan Arman,karena mungkin menurutnya Arman hanya kurang kasih sayang saja dan perlu di perhatikan lebih.Namun sebaliknya,Laras ketika mengetahui hal tersebut sikap dan sifatnya mulai berubah sedikit demi sedikit.Laras menjadi lebih menyanyangi sang adik yaitu Cindy,hal ini di buktikan ketika Ardi mendapat rezeki dan di berikan kepada Laras kemudian Laras hanya membelikan pakaian untuk Cindy,sedangkan Arman tidak di belikan.Semakin hari semakin berubah sikap Laras,dari yang semula sangat menyanyangi Arman sepenuh hati sekarang menjadi seseorang ibu yang merasa tidak memiliki anak seperti Arman karena keadaan Arman.Laras hanya bersikap baik kepada Arman ketika suaminya sedang berada di rumah,selepas suaminya pergi bekerja Laras pun berubah sikap,Laras kerap memaki-maki,memukul Arman bahkan tidak memberi makan Arman karena kesal dengan Arman.Hingga pada suatu ketika nasib buruk menimpa keluarga mereka ketika datanglah Badri teman kerja Ardi kerumah untuk memberi sebuah kabar dengan tergesa-gesa.”Permisi,misi,misiiii,Bu,Bu?” teriak Badri ketika sampai di rumah keluarga Ardi,dari dalam munculah Laras dengan wajah heran “ Yaaa,ada apa mas Badri,sepertinya ada hal penting hingga tergesa-tergesa seperti itu ?”,dengan nafas tersengal-sengal dan panik Badri menjawab” Mas Ardi bu mas Ardi suami ibuuu.....”,Laras pun mulai kebingungan dan mulai bertanya-tanya dalam hati apa yang sebenarnya terjadi.Ketika Laras ingin kembali bertanya apa yang terjadi,Badri seraya berkata dengan nada meringis tak kuasa menahan air mata “Suami Ibu,Mas Ardi meninggal bu..... Mas Ardi meninggal karena kebakaran ketika proses pembakaran batu bata.”.Sontak tubuh Laras gemetar tak kuasa mendengar kabar seperti itu,Laras menangis sejadi-jadinya hingga badannya lemas tak berdaya.Para tetangga yang mengetahui kabar ini kemudian bergegas menuju pabrik batu bata milik Ardi untuk mengecek kebenarannya.Sesampainya disana di temukannya Ardi sudah tak bernyawa di antara reruntuhan tungku pembakaran batu bata yang rubuh.Laras kini menjadi Janda dan berusaha keras membesarkan semua anak-anaknya sendirian.
            Lepas 6 bulan kepergian Ardi masalah ekonomi mulai menghimpit.Laras yang hanya bekerja sebagai tukang cuci pakaian panggilan selepas kepergian suaminya ini,kekurangan biaya untuk keperluan hidup sehari-hari sehingga Laras hutang kesana kemari.Hal ini membuat Laras bingung serta pusing memikirkan utang piutang serta memikirkan kondisi dari Arman yang semakin lama semakin membuat Laras emosi.Hingga pada suatu malam di tengah derai hujan deras Laras memutuskan untuk pergi dari rumahnya dan pindah ke tempat lain,namun dia hanya mengajak Cindy untuk ikut dengannya,sedangkan Arman di tinggal begitu saja sendirian di rumah tersebut.Arman yang sendirian tersebut mulai menarik rasa iba orang-orang yang melihatnya,bagaimana tidak ? sang ibu yang melahirkannya meninggalkannya dengan kondisi dia yang seperti itu.Hingga pada akhirnya ada seseorang nenek yang mengurus Arman dan tinggal di rumah tersebut bersama Arman.3 bulan selepas kejadian Laras meninggalkan rumah ternyata Laras menikah lagi dengan seorang laki-laki yang sholeh dan tinggal di sebuah rumah yang sederhana,Laras tak pernah cerita atau memberi tahu sang suami bahwa laras sebenarnya memiliki 2 orang anak,dia hanya mengaku punya 1 anak yaitu Cindy.Setiap hari Laras di ajarkan tentang ilmu agama dan di ajarkan ilmu-ilmu lain yang bermanfaat bagi hidupnya.Laras mulai berubah menjadi lebih baik karena suaminya ini.
         Dan pada suatu hari dia datang ke suatu acara pengajian dan ada seseorang Ustadzah yang berceramah tentang “ Kemuliaan Menjadi Seorang Ibu “,Laras mendengar ceramah tersebut langsung teringat akan anak-anaknya,akan dosa yang telah dia perbuat terhadap Arman atas perlakuannya,pada saat itu juga Laras langsung pergi dari pengajian tersebut dan menuju rumah untuk mengambil mobil dan mengajak sang suami ke rumahnya yang dulu dimana Arman dia tinggalkan sendirian.Sesampainya disana dia hanya melihat seorang nenek berwajah sedikit kesal dan menatap sinis Laras.Laras pun mencoba bertanya.
Laras   : Permisi nek,apakah nenek lihat seorang anak laki-laki yang tinggal di rumah ini ?
Nenek : Siapa yang kamu maksud ?
Laras   : Anak saya nek,namanya Arman,apakah nenek melihatnya ?
Nenek : Yaa,saya melihat...... Melihat kuburannya,beberapa hari sebelumnya dia meninggal ketika pergi dari rumah dan menyusuri jalan untuk mencari ibunya yang meninggalkannya sendirian,namun kejadian buruk menimpanya,dia tertabrak mobil ketika hendak menyebrang jalan.Jadi kamu sang ibu yang meninggalkan Arman sendirian ? Ibu macam apa kamu yang meninggalkan anaknya ketika tahu anaknya terbelakang ?...
Laras langsung menangis mendengar kabar dari nenek tersebut.Laras berteriak hebat dan tubuhnya gemetar seraya menyebut nama Arman.Perasaan menyesal mulai menyelimuti Laras.
Nenek : saya adalah nenek yang merawat Arman semenjak kamu pergi meninggalkan rumah,saya mengajarkan Arman membaca dan menulis setiap hari setiap saat,saya urus Arman seperti layaknya anak saya sendiri.Dan ini ada titipan surat yang di buat dan di tulis oleh Arman ketika dia bisa menulis dengan lancar,surat ini saya simpan dan ini untuk kamu,ibunya.
Laras menerima surat tersebut dan membacanya dalam hati...
“ Bu sekarang Arman bisa nulis,Arman sayang ibu,Arman Cinta ibu,Arman sering cari ibu kalau siang.Arman minta maaf bikin kesal ibu,makasih Ibu udah lahirin Arman,Arman senang punya ibu,Arman cinta ibu,semoga ibu ga nyesel punya anak kaya Arman “.
Laras semakin kencang menangis dan berteriak setelah membaca surat yang di buat oleh Arman tersebut.Kini sudah terlambat untuk meminta maaf padanya atas semua perlakuan Laras kepada Arman,Laras begitu menyesal karena tidak memperlakukan Arman seperti layaknya seorang anak.Kini tinggalah penyesalan seumur hidup Laras akan Arman.


Pesan Pengarang :
Waktu tidak bisa di ulang kembali,penyesalan akan di dapatkan oleh orang-orang yang terlena oleh dunia,oleh gengsi,oleh malu yang memperbudak diri sendiri.Semoga cerita pendek di atas dapat menjadi pengingat baik diri saya sendiri maupun para pembaca.
'faelaja@gmail.com'